Cinta dan Waktu

Ada sebuah pulau dimana semua perasaan tinggal: Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan semua yang lain, termasuk Cinta. Suatu hari diumumkan kepada semua perasaan bahwa pulau akan tenggelam, sehingga semua membuat perahu dan pergi. Kecuali Cinta.

Cinta adalah satu-satunya yang tinggal. Cinta ingin bertahan hingga saat terakhir.

Ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta memutuskan untuk meminta bantuan.

Perasaan Kekayaan melewati Cinta dalam sebuah perahu besar. Cinta berkata,
"Kekayaan, bisakah kau membawaku bersamamu?"
Kekayaan menjawab, "Tidak, aku tidak bisa. Ada banyak emas dan perak dalam perahuku. Tidak ada tempat untukmu disini."

Cinta memutuskan untuk bertanya Kesombongan yang juga lewat kapal yang indah. "Kesombongan, tolonglah aku!"
"Aku tidak bisa membantu kamu, Cinta. Kalian semua basah dan kotor sehingga akan merusak kapalku," Kesombongan menjawab.

Kesedihan itu dekat dengan begitu Cinta bertanya, "Kesedihan, biarkan aku pergi denganmu."
"Oh... Cinta, aku sangat sedih karena aku harus sendiri!"

Kebahagiaan yang disahkan oleh Cinta juga, tapi dia sangat bahagia sehingga tidak mendengar saat Cinta memanggilnya.

Tiba-tiba, ada suara, "Ayo, Cinta, saya akan membawa Anda." Itu adalah orang yang sudah tua. Cinta menjadi senang. Cinta bahkan lupa menanyakan nama orang tua itu. Ketika mereka tiba di tanah kering, orang tua itu pergi mencari tempat tinggal dan dengan cepat sudah pergi, sehingga Cinta merasa berhutang budi kepadanya

Cinta bertanya kepada Pengetahuan, orang tua yang lain, "Siapa yang tadi membantu saya?"
"Orang tua itu adalah Waktu," jawab Pengetahuan.
"Waktu?" tanya Cinta. "Tapi kenapa dia membantu saya?"

Pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab, "Karena hanya Waktu yang mampu memahami betapa berharganya Cinta itu."

By: Blue(Adam)
Adhimas Aulia Muhammad

1 comments:

cie adamz cinta melulu, kuping kita memang melayu HAHA

 

Post a Comment