sepasang sayap kebebasan

kesepian
merasa kehilangan
seperti hanya merasa
yang hidup hanya separuh jiwa

seperti goyah
kehilangan satu sisi
ku tak menyadari
tapi terus merasa gundah

kini kusadari
aku bagai malaikat yang tak dapat terbang
bagai matahari yang tidak tergantikan malam
bagai adam yang tak mengenal hawa

dirimu itu
bagai pelengkap dari segala kekuranganku
mungkin kau tak tahu
bahwa aku mencintaimu

jadikan aku raja
di singgasana hatimu
dan sebagai sayapku
kemudian kita terbang
dengan berpelukan
satu sama lain


By: Blue(Adam)
Adhimas Aulia Muhammad
27 Februari 2010

Dilema Cinta

Ku bingung ada apa
Setiap orang bertegur sapa
Datang dan pergi tanpa rasa
Mungkin yang kubutuhkan adalah sebuah cinta

Tapi aku bukanlah bangsawan
Ataupun seorang pangeran
Aku hanyalah pemuda biasa
Yang terjerat dalam cinta

Aku bukanlah orang yang elok dilihat
Atau orang yang pandai beragam bahasa
Mungkin karena itu aku susah mendekat
Tapi aku akan terus mencoba

Mungkin aku tidak tinggi
Dan tidak cukup tinggi derajatnya
Tapi akan kutunggu sampai mati
Orang yang melihat dari hatinya

Mungkin aku bukan apa-apa
Tidak lebih dari sekedar siapa-siapa
Tapi kuyakin cinta masih ada
Tak terlihat tapi terasa

Mungkin ada waktuku
Ketika aku terus menunggu
ia Datang dengan senyum lugu
Dan kuyakin pasti ada masa itu

Dan aku akan terus menunggu
Menunggu...
Hingga akhir hayatku...

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Tanpa Arah

Kadang ku berjalan lurus tanpa arah
Kadang ku melihat tanpa pandangan
Kadang ku melompat penuh amarah
Bagai semua tak punya tujuan

Kadang ku berfikir dunia amat luas
Kadang ku berfikir dunia tanpa alas
Kadang semua baik menyapa
Kadang semua buruk menerpa

Aku bahkan tak tahu untuk apa di dunia
Mungkin hanya untuk bertahan semata
Bagai hidup tanpa warna
Tapi semua itu sebelum kutemukan cinta

Ku berfikir hidup hanya bayang semu
Yang tak tahu kenapa tetap kutuju
Ku coba terus melangkah maju
Dengan sendal jepit warna biru

Hidup bagai dipampang kamera
Yang dapat mengetahui setiap langkah kita
Kadang senyum menghiasi
Kadang buruk menghampiri

Aku bahkan tak tahu kenapa menulis ini
Hanya terus melangkah maju
Mencoba dengan hati
Untuk sesuatu yang baru

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Kesetiaan

ketika kesetiaan seseorang diuji
ketika seseorang harus memilih
di antara beberapa orang yang memikat hati
dan harus mengikrarkan sebuah janji

apakah itu sebuah cinta
yang membagi hatinya
untuk beberapa wanita
yang tak menjanjikan apa-apa

apakah itu sebuah sayang
ketika hati membayang
yang sekejap akan menghilang
karena wanita lain yang datang

cinta yang abadi
tak akan sekejap jadi
hanya dengan mata hati
kau akan dapat cinta sejati

By: Blue(Adam)
Adhimas Aulia Muhammad
20 Februari 2010

Jakarta Tak Selamanya Indah

Ini adalah sebuah karangan cerita pertama saya

Jakarta tak selamanya indah itulah judul karangan ini, banyak orang mengatakan Jakarta itu indah,tempatnya enak,nyaman,modern,dll tapi dibalik semua itu Jakarta memiliki suatu kepribadian yang berbalik dengan semua yang disebutkan tadi, ini adalah sebuah cerita yang mengungkapkan bahwa banyak hal yang memang indah, tapi darimana kamu tahu bahwa ha; itu indah sebelum kamu melihat keburukan yang tersembunyi didalam hal itu, dari ide itu saya membuat karangan cerita ini sambil mengisi waktu, berikut cerita karangan saya.


Cerita ini bermula pada suatu desa, tinggallah dua orang bernama udin dan Sulaiman, mereka selalu bersekolah bersama, bermain bersama, pulang dan pergi bersama, tapi yang pasti mengerjakan soal ulangan tidak bersama, mereka sahabat dekat, tapi akhir-akhir ini sulaiman sedih karena sahabatnya udin selalu membicarakan Jakarta ketika mereka bermain bersama.

“Eh,man kata kamu Jakarta itu indah gak?” Tanya Udin kepada Sulaiman
“Ah,biasa aja, kan lebih enak disini dari pada disitu,emang kenapa sih?kok akhir-akhir ini kamu sering ngomongin Jakarta? Balas Sulaiman kepada Udin
“Gak papa sih,tapi akhir-akhir ini kok aku ngerasa aku pengen banget ke Jakarta, di sana itu… indah,gemerlap cahaya,bagus, pokoknya sip dah.”jawab Udin dengan penuh semangat
“Iya kamu mikirnya yang enak-enaknya aja sih,coba pikirin sisi buruknya.”
“Ah gak ada tuh” jawab Udin tanpa pikir panjang
“Coba kamu pikirin, cara kamu kesitu gimana?naik karpet terbang?lw kira Aladdin.”
“Yah gimana ya,naik kereta kali.” Jawab Udin dengan bingung
“Dapet uang dari mana?”Tanya Sulaiman ke pada Udin
“Ehhh,gimana kalo kita naik kereta tapi gak bayar,diem-diem aja,gimana?atau bisa pake tabungan gw buat sekolah?”
“Gila lw,lw kira apa,eh kita ini bukan penjahat masa mau naik kereta kayak gitu,itu namanya..ah! pokoknya jangan deh,Jakarta sudah meracuni otakmu,parah! Tobat lw,lagi pula kalo pake tabungan,mau bayar sekolah pake apa?”
“yah mau gimana lagi?”
“Ah!udahlah lupain tentang Jakarta, emang Jakarta itu indah tapi Jakarta itu letaknya jauh, belum tentu aman kalo di Jakarta, lebih baik disini, rumah kita sendiri,(kayak lirik lagu aja,lebih baik disini rumah kita sendiri~ ah udahlah lanjutin ceritanya)disini sejuk, disini enak walaupun fasilitasnya tak selengkap Jakarta tapi ada sesuatu yang Jakarta tak punya disini,masa di Jakarta ada sawah,lagi pula noh liat tipi di kantor lurah film ”si bolang” yang tempatnya di desa aja dapet penghargaan,makanya mending kamu lupain Jakarta.”
“Tapi tekadku sudah bulat,lonjong dan kotak, pokoknya aku ingin ke Jakarta”
“Terserah kamu lah din,pokoknya aku dah ngingetin kamu,jangan salahin aku kalau kamu diculik atau yang lainnya”

Setelah perdebatan panjang itu Udin segera pulang kerumah, membahas tentang keinginannya untuk pergi ke Jakarta.
“Tok,tok,tok” si Udin mengetuk pintu rumahnya
“Eh Ibu,masak apa bu?” Tanya Udin kepada Ibu
“Masak nasi” jawab Ibu
“Udin juga tau bu,maksud Udin masak lauk apa?”
“Ooo,bilang dong,masak ikan lele” jawab Ibu kepada Udn
“Asik,makan enak deh,hehehe,kayaknya bapak gak kebagian nih,Udin abisin ah”
“Pasti kebagian lah,punya Bapak udah Ibu simpen punya kamu ada di meja”
“Yah gak bisa makan banyak deh” Udin langsung cemberut
“Yah udahlah,makan aja tuh yang ada, jangan serakah gitu dong”jawab ibu sambil menasehati.
“Iya,iya Udin minta maaf” lalu Udin makan dengan cemberut

Tiba-tiba setelah Udin makan dia mendengar suara ketukan pintu,lalu Udin membukakannya,ternyata itu Bapaknya yang pulang setelah bekerja di ladang.

“Silahkan masuk pak” udin menyambut Bapaknya
“Tumben amat baik kayak gitu,kesambet apaan?”
“Kesambet?enggak lah pak ini kan ekspresi seorang anak yang senang melihat bapaknya pulang setelah bekerja”padahal Udin sedang baik kepada Bapaknya agar diperbolehkan ke Jakarta.
“Hahaha,makasih sudah menyambut bapak”

Ditengah menemani makan Bapaknya Udin perlahan-lahan menyinggung Jakarta pada pembicaraanya.

“Pak,bapak pernah ke Jakarta belum?” Tanya Udin kepada Bapaknya
“Belum,emang kenapa?”Tanya Bapaknya kepada Udin
“Ya gak papa sih,eh tapi Jakarta itu indah ya pak”
“Enggak juga”jawab Bapaknya
“Masa sih, kok pada bilang gitu ya,tadi Sulaiman,sekarang Bapak, ngomong-ngomong pak boleh gak kita ke Jakarta?pliss”Tanya Udin sambil memohon
“hah!ke Jakarta? Buat apa?”Tanya Bapak dengan kaget
“Ya buat lihat pemandangan Jakarta”jawab Udin
“Pertama naik apa?kedua dapet uang dari mana?ketiga mending disini, biaya untuk kesana mahal,biaya itu bisa kita pake buat makan kita selama sebulan,coba pikirin mengikuti kata nafsu bisa buat kita gak makan”
“Tapi aku dah pengen banget aku dah mikirin ini selama satu bulan”
“Apa yang kamu pikirin?kalo kamu mikir pasti tau betapa biaya kesana itu mahal, bolak-balik dari Jakarta kesini,yang kamu pikirin itu Cuma indahnya doing!kamu gak mikirin kehidupan keluarga,coba kamu pikirin itu,sekarang bapak udah capek, bapak mau tidur”
“Ah!kalo bapak gak mau ikut,yaudah Udin aja sendiri yang pergi kesana!” Udin mulai kesal dengan orang sekelilingnya yang tak sependapat dengan dirinya.
“Terserah!”Jawab bapaknya yang kesal yang tak bisa mengendalikan emosinya setelah bekerja,pagi dan malam dan ditambah lagi anaknya yang bersikeras ingin pergi kejakarta

Akhirnya besok paginya Udin nekad pergi kejakarta,pada saat jam 2 pagi Udin dengan segera menulis surat sebelum pergi ke Jakarta,suratnya berisi

“Pak,Bu,Udin udah gak bisa nahan diri untuk pergi kejakarta, oleh karena itu Udin mau pergi kejakarta,Udin tinggalkan surat ini untuk Bapak dan Ibu agar Bapak dan Ibu udah gak perlu nyari Udin lagi,sekarang Udin pergi ke Jakarta sendiri karena bapak dan Ibu enggak mau nemenein Udin,Udin naik kereta dan biayanya dapet dari tabungan Udin,Udin pecah tabungan Udin buat berangkat dan pergi dan juga untuk makan disana,semoga Bapak dan Ibu sehat selalu,Udin Cuma dua hari disana. Tertanda Anak mu tersayang Udin”

Udin memasukkan barang-barangnya dahulu juga uang tabungannya yang ia simpan dibawah tempat tidurnya dan Udin pun berangkat ke stasiun kereta api,ia membeli tiket dan ia pun segera pergi ke Jakarta,ia membeli peta Jakarta di stasiun kereta, ia berputar-putar ke Jakarta.

Dilain tempat bapaknya sedih dan menyesal telah membentak dan membiar anak satu-satunya ke Jakarta,Bapaknya kira Udin hanya membentak saja,tapi ia benar-benar pergi ke Jakarta dan sekarang si Udin sudah di Jakarta.

“Wah!,Jakarta bagus sekali banyak gedung-gedung tinggi, banyak kendaraan bermotor, modern sekali,ada Monas juga, ramai orang pula,wah”Udin kagum melihat keindahan Jakarta

Setelah berputar-putar Jakarta,hari pun semakin larut

“Waw,indahnya Jakarta, gemerlap cahaya lampu menerangi Jakarta gak kayak di kampung, gelap” ia berjalan-jalan memandangi lampu-lampu yang bertebaran di Jakarta
“Tapi kayaknya ada sesuatu,apa ya?firasatku juga buruk”

Udin tidak tahu bahwa ada yang mengamatinya dari tadi di belakangnya,tapi ketika ia menoleh kebelakang tidak ada apa-apa.

“Ah,gak ada apa-apa,jalan lagi ah”

Tapi ia tidak tahu bahwa ia telah di buntuti sejak tadi,tiba-tiba pada saat Udin memasuki jalan yang agak sepi dari belakang muncul penjahat yang ingin menangkap Udin,ternyata penjahat itu berhasil menculik Udin.

“Hahaha,anak kecil berkeliaran di Jakarta sendirian,lebih baik aku jual dia,aku bisa dapat keuntungan yang banyak,hahaha,anak kecil besok kau akan ku jual sekarang kau akan kutempatkan dalam gudang,hahaha” ternyata sang penjahat ingin menjual Udin!
“Ampun pak,eh maksudnya om,eh maksudnya,mas,ya apalah ,jangan jual saya, saya kurus pak,gak laku deh pak,eh maksudnya om,eh maksudnya mas,ya apalah,mending cari korban lain aja,jangan saya”
“Bodo amat mau segentong kek mau sepentolan korek api kek,juga gak papa”

Pada malam harinya si Udin di gudang menyesal kerena tidak memperhatikan omongan temannya,dan omongan bapaknya,sekarang Udin tau bahwa Jakarta tak selamanya indah tetapi penyesalan selalu datang terakhir, Udin sudah terlanjur di culik, yang Udin bisa lakukan sekarang hanyalah berdoa dan berdoa kepada tuhan yang maha kuasa.

Keesokan harinya

“Heh anak kecil,apakah kau sudah siap untuk dijual?” Tanya sang penjahat kepada Udin
“…”sambil menghela napas panjang Udin hanya pasrah akan dijual

Tapi tiba-tiba dari kejauhan ia melihat dua sosok orang yang dia kenal dan bersama polisi,

“Apakah aku bermimpi?Bapak?Sulaiman?” sambil mengusap matanya
“Sudah kubilang jangan ke Jakarta begini nih akibatnya” jawab Sulaiman
“Lebih baik kau dengarkan omongan sahabatmu nak” jawab Bapak menasehati Udin
“Tapi,kenapa kalian ada disini?”
“Saya hanya ingin menolong sahabat saya yang ada dalam masalah,karena itu gunanya sahabat” jawab Sulaiman
“Dan Bapak hanya ingin menolong salah satu anggota keluarga yang keras kepala”

Tampaknya Sulaiman dan Bapak telah membuntuti Udin ke Jakarta mereka gelisah jika Udin terjadi apa-apa.

Dan tampaknya Udin perlahan meneteskan air matanya karena terharu bercampur rasa menyesal dalam dirinya.

“Bapak,Sulaiman, terima kasih ya,engkau memang seorang sahabat yang baik,dan Bapak adalah pemimpin keluarga yang baik,sekali lagi Udin ucapkan terima kasih,Udin tidak akan mengulang perbuatan ini lagi,Udin berjanji”
“Sudah-sudah, Bapak maafkan,lain kali jangan nekad gini lagi,ok”

Dan polisi itu pun menggiring penjahat itu ke penjara, sementara Udin kembali hidup bersama keluarganya dan sahabatnya yang selalu sabar menemaninya bermain bersamanya dan juga sabar mendengarkan ocehan-ocehan mimpi-mimpi nya.

Dikampung halamannya, di tempat yang lebih baik, walaupun tidak terlalu baik.

Tamat

By : Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Ketika Cinta Berkuasa

merpati mengepakkan sayapnya
keluar dari sarang
yang terus mengurung
menuju ke angkasa

kubuka mataku perlahan
tanpa isyarat dan kata
hanya cinta yang terasa
di hati yang dalam

malaikat cinta seakan membisikkan kata yang terindah
membuatku terbangun
bangkit dari kesuraman
dari jubah kesedihan

dulu alunan cinta
terus bermain ditengah mimpi
sekarang aku merasakkan
di dalam sadarku

cinta
seindah simphoni
selembut kapas
semurni air terjun surga

ku berharap
cintaku se kekal cinta adam dan hawa
cintaku tak akan pernah hilang
seperti merpati yang terus terbang
menyusuri cakrawala yang ada


By: Blue(Adam)
Adhimas Aulia Muhammad

14 Februari 2010, 06.00

Sepucuk Sanubari

Kudengar merpati turun dari kayangan
Membawa seutas harapan
Cinta
Dan kasih sayang

Melambai penuh tanda
Menguraikan bulu-bulu suci
Hinggap dengan penuh rasa
Dan penuh rasa cinta

Ketika kau tanya sebuah cinta
Ku jawab sebuah harapan
Penuh pengorbanan
Dan seluruh isi dunia

Oh, Indah nian semerbak cinta
Yang wanginya takkan terlupa
Yang selalu datang dan pergi
Bagai bahagia yang menyiksa

Kasih sayang yang penuh melodi
Yang selalu menghiasi sanubari di awal pagi
Yang bergelombang di tengah telaga murni
Dan mengiringi mimpi indah ku hari ini

Cinta untuk siapa saja yang ku cinta
Cinta untuk siapa saja yang ku minta
Cinta untuk siapa saja yang ku puja
Tapi cinta mungkin bukan yang ku punya

Demi daun kuning yang gugur di musim semi
Demi salju yang turun di musim dingin
Demi teriknya matahari yang bersinar di musim panas
Demi rintik air yang jatuh di musim hujan

Dan di semua musim
Kuyakin ada cinta
Dan ada rasa
Walaupun tak terlihat
Tapi terasa getarannya

Dan di setiap huruf
Di setiap kata
Di setiap ujung jari ku berhenti
Selalu ada cinta yang menemani

Aku tak peduli hari apa ini
Aku tak peduli Hari apa esok lusa
Karena ku yakin semua hari sama saja
Karena semua hari penuh cinta

Sungguh aku tak pandai
Tak cukup pandai untuk tulisan ini
Tapi cinta terus berbisik
Membisikkan kata demi katanya yang mencekik
Yang membuatku sulit untuk diam
Untuk menumpulkan pensilku yang masih tajam.

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Langit Tanpa Batas

Gambaran indah di bawah langit
Sebuah pikiran pelukis senyum
Bagai semua telah usai

Itu dahulu
Sebelum ku melihat ke atas sana
Hingga tubuhku bergetar malu
Malu dari sikapku

Aku hanyalah tikus kecil
Yang bersembunyi dibawah tanah
Di dalam lubang hitam nan pekat
Dan semua itu cukup menurutku

Ketika aku mengangkat daguku tinggi-tinggi
Keluar dari lubang persembunyianku
Menatap langit biru
Beserta dataran indah di atas sana
Yang tertutup awan mendung
Yang hitam dan kelam

Kesombonganku telah berbisik lembut
Menyadarkanku telah sampai

Kukira perjalanan ku berakhir
Berakhir di tempat terindah
Dimana ku mencapai lubang tertinggi

Tapi aku sadar
Masih ada langit di atas langit
Bagaikan langit tanpa batas

Dan dasar langit
Itulah tempatku berada

Kata demi kata yang kuanggap emas
Kalimat demi kalimat yang kuanggap mutiara
Kini lebur berserakan

Masih banyak harus kulampaui
Masih tinggi tempat itu
Tempat yang lebih indah diatas sana

Dan bukan lubang ini
Timangan lubang tempatku bersandar
Buaian yang membuatku lupa
Di atas langit masih ada langit
Dan langit bukanlah batas
Batas dari perjalanan ini.

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Bukan Maksudnya Menyindir

Bukan Maksudnya Menyindir
Dunia ini berputar searah porosnya
Tapi kok perbuatan kita tidak berjalan sesuai usia?

Bukan Maksudnya menyindir
Walaupun ada pemimpin
Tapi malah pemimpin yang dipimpin

Bukan maksudnya menyindir
Padahal hanya rumput yang bergoyang
Tapi kok Korupsi ikut berdendang

Bukan maksudnya menyindir
Padahal Kebohongan hanya hiburan
Tapi kok malah jadi pedoman?

Bukan maksudnya menyindir
Padahal penjara tempat menyesal
Tapi kok malah jadi tempat tinggal

Bukan maksudnya menyindir
Lidah di pakai sesuka hati
Tanpa pikir orang yang disakiti

Bukan Maksudnya menyindir
Karena jika anda tersindir
Brarti anda orang yang amatir

Bukan maksudnya menyindir
Koreksilah
Jangan marah-marah

Sekali lagi bukan Maksudnya menyindir
Saya hanya penulis
Yang menulis dikesempatan tipis

Dan tolong jangan tersindir
Karena ini hanyalah sebuah puisi
Yang ditulis dengan hati sepi.

By: Black