Halaman Tercinta

Ketika kenangan...
Berubah menjadi angan-angan
yang kemudian membentang melebihi angkasa

Ku hanya berdiri diam disini
Menanti pucuk mentari
menyinari seputar embun daun semanggi

heh...
ku tahu ini bukan pagi yang cerah
tapi tampaknya awan mendung disana terus menungguku
untuk menutup pintu putih itu
melupakannya tuk sejenak

yah... tapi...
apaboleh dikata?
semua itu terurai dalam beribu kata tak bermakna
di dalam hati ini
dan ia handal dalam mengunci keinginannya
dan membuangnya dalam kata-kata

Tempat ini menyimpan banyak kenangan
Yang didalamnya terdapat beribu angan-angan
heh...
tak usah banyak berkata-kata
selamat datang kembali teman

By: Black

Syair Langit Bertabur Mimpi

Ku bersandar termenung menunggu
Menatap langit hitam kelabu
Menunggu bintang gemintang bersatu
Membentuk kumpulan rasi waluku

Kutatap dimana langit berada
Yang mulai tebarkan pesona
Pancarkan cahaya merah saga
Menyambut malam penuh warna

Terbaring di atas rerumputan
Memandang langit hitam menawan
Dengan sepercik cahaya rembulan
Serta jutaan mimpi dan harapan

Nyanyian merdu bintang gemintang
Menguraikan helaian rasa
Di bawah langit nan cerah
Bermandikan cahaya rembulan

Suasana remang malam hari
Rasa sunyi penuh harmoni
Ku lukis semua dalam puisi
Di bawah langit bertabur mimpi

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Pertemuan

Ku Susuri jalan penuh kenangan
Dimana banyak daun berguguran
Meninggalkan banyak kesan
Dibalik semua angan

Sungguh tak disangka
Ku bertemu dengan dirinya
Dia yang sudah pergi lama
Kini didepanku berdua saja

Tatap mata tak terelakkan lagi
Mencoba mengatakan kata yang pasti
Tapi kata itu hanya di hati
Tak bisa kukeluarkan sepenuh hati

Dia tak punya banyak waktu
Sama seperti diriku
Aku melambai dan pergi dengan ragu
Bagai api yang menjadikannya abu

By: Blue(Adam)
(Adhimas Aulia Muhammad)

Dear Luqman

Tak kusangka waktu cepat berlalu
Semua tampak sangat kelabu
Cepat menghilang seperti serpihan abu
Menghilang satu persatu
Menghilang tanpa jejak ke dunia yang baru

Teman...
Perjalanan ini harus kita lanjutkan
Walaupun derita kita rasakan
Tetapi itulah sebuah kehidupan

Mungkin kata berpisah masih terasa susah
Tapi harus kita teruskan tanpa resah
Lanjutkan tanpa menyerah
Hadapi dengan ramah
Yakinlah pada semua masalah
Akan selalu ada hikmah

Esok hari
Ketika mentari termenung menanti
Esok pagi yang mati
Semua sunyi
Menanti teman baik kita
Pergi ke bandara
Melambai penuh derita
Tersenyum penuh luka

Hari ini disini
Kami termenung menanti
Menanti esok pagi yang berbeda
Tanpa teman kita tercinta
Tapi...
Kuyakin teman kita ini
Pasti kan selalu hadir disini
Di dalam relung hati
Menghiasi tiap pagi
Dengan percikan sanubari
Dan tujuh warna pelangi

Selamat tinggal teman
Selamat menjalani hidup baru
Di dunia yang baru
Jangan lupakan kami
Yang kan selalu menemani
Di dalam sini
Di dalam hati sanubari

*Dari Angkatan 8

Bunga Musim Semi

Ribuan bunga indah mulai bersemi hari ini
Setelah musim dingin yang mencekam hati
Dengan rasa sepi
Dingin tak berhati
Tapi semua itu telah usai
Berbagai bunga pancarkan mahkota
Berlomba pancarkan pesonanya
Pada ribuan kupu-kupu
Yang hanya datang dan lalu

Satu kupu-kupu kesepian dan kepanasan
Merindangkan sayapnya
Terdiam sejenak meringankan sayapnya
Dibawah bunga penuh jiwa

Tampak biasa
Semua biasa dari atas sana
Semua indah mempesona

Tapi semua berbeda dari bawah sini
Berbagai bunga penuh arti
Tiap senti bunga bersemi
tak sama jiwa dan hati

Kulihat dari atas sana
Ku sekarang bisa tau
Bunga mana yang tepat
Tepat untuk hati ku

Ingin ku datangi
Ku petik bunga ini
Hanya satu...
Dari beribu-ribu bunga yang ada
Yang cantik jelita
Hanya satu...
Yang tepat di dalam rumahku
Yang slalu ku taruh di jendela hatiku.

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)

Kisah si Tikus Mungil

Puisi ini
Bercerita tentang seekor tikus
Tikus kecil mungil tak berdosa

Suatu hari
Tikus ini berjalan ke kantor
Tersenyum tawa melihat manusia
Yang mengira tak akan terkena dosa

Mungkin kolusi
Atau korupsi
Tapi percuma lagi pula
Semua hanya tulisan belaka
Sekedar basa basi
Untuk menguatkan hati negri

heh...
ada-ada saja

Yang terbukti
Hanya datang dan tertawa
Dengan separuh uang kecil
Dibanding dengan uang rakyat mungil
Kalo akhirnya kena pun
Tak jauh dari hotel bintang lima
Atau tak berbintang?
Mungkin di sembunyikan di belakang
Tulisan penjara itu...
Tampak tak bermakna

Tikus kecil tertawa
Penjara dengan jeruji hitam
Menjadi penjara dengan pusat spa
Atau apalah namanya

Mungkin seperti itu
Kelakuan negeriku

Tak ada yang tahu
Hanya bisikan?
Atau kenyataan?

heh...
Hanya tikus kecil ini yang tahu

By: Black

Beranda Kakek

Mungkin dulu
Ketika kakek masih muda
Kakek-kan berkata

Beranda rumah depan
Membuatku berangan-angan

Heh...
Andai ku punya beranda ku sendiri
Aku kan duduk di kala pagi
Meminum teh hangat
Menikmati sejuknya suasana
Menghirup teh beraroma
Hidup penuh nuansa

Andai ku punya beranda ku sendiri
Aku tak akan susah-susah mencari
Tempat duduk goyangku nanti
Dan walaupun setiap mata kan memandang
Aku tak perlu takut ataupun malu
Karena mereka melihat keriput tua
Dalam hati ku kan selalu berkata
"Setidaknya ku menikmati arti dunia"

Andai ku punya beranda ku sendiri
Mungkin nanti langit kan merah merona
Bagai turut berduka
Karena aku kan meninggalkan dunia
Tapi aku punya sebuah beranda
Dimana sanak keluarga kan menemukanku
Duduk dengan senyum bahagia
Bersandar penuh tanda
Terdiam menutup mata.

By: Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)