Secangkir Teh Hangat

Kupandangi awan
Gelap, kelam, tanpa ada rasa bahagia sedikitpun
Tetes hujan mulai membasahi raga
Seperti awan yang sedang menangis

Di teras rumah
Ku hanya ditemani secangkir teh hangat
Dan beberapa melodi indah
Yang menyejukkan sanubari

Tak terasa
Sepuluh tahun yang lalu
Kita bertemu tepat di gubuk kecil ini

Sekarang dirimu sudah pergi
Terbang menuju langit tertinggi
Walau aku tahu langit tak berbatas

Aku harap aku bisa memandangimu lagi
Seperti sekarang mau memandangiku dari atas
Aku ingin memelukmu
Ingin menciptakan kehangatan tersendiri untukku
Selain secangkir teh yang hangat

By: Blue(Adam)
(Adhimas Aulia Muhammad)

0 comments:

Post a Comment