Mungkin puisi ini tidak bisa membalas segala jasamu
Mungkin puisi ini tidak bisa membalas waktumu
Dan mungkin puisi ini tidak bisa membalas kepenatanmu
Tapi ku coba untuk membalas semua yang engkau berikan
Walaupun hanya setitik noda yang ku hilangkan
Tapi, aku mohon, bacalah puisi ini sejenak
Ibu,
Ingat? dikala kecil kau mengusap-usap dahiku
Kau mengangkat tubuhku yang baru lahir ini
Kau taruh di pangkuanmu dengan lembut
Dan penuh rasa kasih sayang
Ibu,
Ketika kami masih bersama
Bermain bersama ayah dan bercanda ria
Memainkan mainan kereta mungilku
Dan kau ajak aku bermain bola tangkap
Ibu,
Aku ingat ketika kita masih di desa
Kau ajakku untuk berhemat
Tapi aku lebih senang hidup seperti dulu
Ketika kau banyak meluangkan waktumu untukku
Ibu,
Aku tau sekarang aku sudah beranjak dewasa
Aku lebih memilih bermain bersama teman-temanku
Daripada bermain bersama engkau
Ibu,
Aku tau engkau sedih
Karena bayi yang engkau pegang dan engkau belai
Sekarang sudah beranjak dewasa
Aku sudah harus belajar untuk berpisah dikemudian hari
Aku sudah harus belajar untuk hidup sendiri
Ibu,
Walaupun terkadang
Kata-kata perintah dan laranganmu membuatku kesal
Tapi ketika kau tak ada
Aku merasakan kerinduan yang mendalam
Di dalam hatiku
Ibu,
Aku tau ketika kau bilang aku harus mandiri
Ibu sedang mengucapkan kata-kata yang menyakitkan
Karena ibu tau
Suatu saat
Bayi itu tidak akan ada di rumah lagi
Bayi itu hanya akan ada setiap lebaran dan hari-hari libur lainnya
Ibu,
Aku mohon satu hal
Mungkin tiba saatnya
Saat ketika kau meninggalkan bumi ini
Saat kau kembali ke pangkuan ilahi
Yakinkan aku
Bukan hanya jasadmu yang ada di liang kubur
Tapi Jiwamu yang masih ada di hatiku
Ibu,
Pada hari ini
Aku ingin kita berkumpul bersama
Di sebuah meja makan berwarna coklat tua
Dan yakinkan bahwa kita masih bersama
Bahwa kita masih ada
Dalam sebuah ikatan
Bernama keluarga.
Terima kasih atas segalanya
Selamat Hari ibu 22 Desember 2009
By:Black(Ozzy)
(Azhar Rhozaq A)
P.S : puisi waktu hari ibu
0 comments:
Post a Comment